Minggu, 04 Maret 2012

Cara Membuat Inkubator Telur

Cara Membuat Inkubator Telur
Cara membuat inkubator telur ini sudah pernah diajarkan oleh salah satu orang yang dulu pernah bekerja di tempat ayahku.

Cara membuat inkubator telur

ini sebetulnya rumit, menurutku ini harus mengandalkan ilmu logika dan kesabaran. Aku teringat semasa aku masih duduk di bangku sekolah, aku adalah salah satu siswa yang paling sering masuk ke ruang guru, ruang BP dan ditegur oleh guru matematika bahkan kepala sekolahku! Aku adalah siswa yang paling lemah di pelajaran matematika. Aku tidak suka dengan pelajaran ini, menurutku pelajaran ini sangat rumit, tidak to the point dan tidak terlalu berperan di kehidupan sehari-hari. Hingga aku pernah memanjat tembok sekolah karena aku tidak mau mengikuti pelajaran ini. Dokter memvonisku mengidap fobia pada pelajaran ini, fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan. aku teringat dengan cara membuat inkubator telur
Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.  Tapi ini masih dalam batas kewajaran, sehingga masih bisa ditoleransi. Bagaimana tidak? Jangankan untuk mengerjakan soal matematika, melihat sampul bukunya saja aku sudah sangat takut sekaligus malas.
Kali ini aku sedang berada di dapur rumahku, menikmati es kelapa muda yang kudapat dari pamanku. Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar. Daging kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah aroma pada daging serta dapat dimanfaatkan sebagai obat rambut yang rontok dan mudah patah. Aku teringat dengan cara membuat inkubator telur